Selasa, 10 Januari 2012

J.U.M.A.T

Cerita ini saya ambil dari pengalaman teman saya yang ditulis dalam catan hariannya, sambil saya  baca cerita ini teman sayapun menceritakan secara gamblang dan jelas tentang pengalamnya itu dimana kekasihnya yang tadinya sudah siap di nikahinya akhirnya harus difikir kembali karena trauma takut terjadi kembali hal yang sama, begitu juga dengan silaturahmi pertemanan sekarang dia banyak menjaga jarak dan pilih-pilih pada orang, sungguh ironis saya selaku temannya melihat keadaan tersebut,semoga pengalamnan teman saya ini bermanfaat dan dijadikan pengalaman jangan sampai gara-gara wanita jalinan silaturahmi sampai terputus……
“sebuah cerita yang mengajarkan aku tentang arti persaudaraan dan permusuhan”
Dipertengahan  Mei tahun lalu aku mengalami keguncangan jiwa dimana rasa, raga dan batin ini berontak saling menolak yang sulit di ungkapan dengan kata-kata apalagi untuk mengucapakan rangkaian kata-kata manis.
Seluruh tubuh ini terasa ada yang berbeda setelah kejadian  dipagi itu sekitar 01.45 WIB dimana aku menemukan hal yang belum pernah aku temukan sebelumnya bahkan tak pernah terbayangkan ini akan terjadi pada ikatan persaudaraan ini. “ Slmt Tdr Cyg…Mga Mmv Indh” itulah SMS yang ku temukan di HP kekasihku yang dikirimkan sahabat karibku….

Rasa terkejut, bingung, emosional,tak percaya,malu dan resah itulah rasa yang ku temukan pada saat itu, dengan tidak percaya aku coba tanyakan pada kekasihku tentang isi dari SMS itu dan jawabannya adalah salah kirim,dengan perasan ragu dan tidak percaya kucoba pertanyakan pada si pengirim yang sebut saja Si Maung dan jawaban yang ku temukan adalah salah kirim maksudnya dia mengirim pada pacarnya begitulah pengakuan Si Maung tapi dalam dada ini terus berontak mengatakan mosi tidak percaya lalu ku coba untuk membuat pernyataan bohong pada Si Maung “ kang punten abdi tos terang ti ci Neng sadayana,kantun akang jujur wae naun nu saleresna terjadi antara akang sareng Si Neng” itulah kalimat yang ku kirimkan untuk membalas SMS yang tadi.
Sembari menunggu balasan Si Maung aku coba ajak bicara kekasihku yang telah ku kenal 6 tahun yang lalu yang selama itu pula kami menjalin hubungan, dengan pernyataan yang sama aku tanyakan pada kekasih yang teramat aku cintai dan sayangi itu hingga akhirnya pengakuan dari kekasihkupun terlontar “neng mah ngan saukur sok curhat sareng kagum ka akang maung nu perhatian ka neng”  dengan jawaban aku dibuat kebingungan…. bingung apa yang harus aku ucapakan. selang beberapa menit SMS dari Si Maung ku terima dengan perasaan tak menentu aku harus coba membaca dan terus ku pertanyakan,ternyata isinya adalah Si Maung lantang berbicara “urang ngan nunda ka nyaah ka si Neng ges tong memperpanjang masalah nulain tong apalaeun awas maneh mun mutuskeun Si Neng gara-gara masalah kieu maneh lalaki nu teu bersukur” tambah bingung pula dengan keadaan tersebut dimana rasa emosi,malu,dan merasa di tusuk dari belakang tapi aku coba sabar dan menanyakan fakta sebenarnya.
Selama beberapa menit aku terus tanyakan pada kekasihku yang saat itu menangis tersedu-sedu dan tak banyak menjawab pertanyaanku, dengan kesal aku coba pangil teman-teman kami yang memang sepermainan denganku Si Neng dan Si Maung temanku itu sebut saja Si Hayam dan Si Erot, mereka datang karena melihat kondisiku yang marah dan kesal, awalnya saya jadikan mereka saksi agar si Neng mau mengaku ternyata tidak berhasil dengan cara itu lalu aku ambil al kitab yang kami yakini yaitu Al Quran dan menyodorkan ke Si Neng untuk mau bersumpah jujur atas perkara ini, dengan keadaan bingung akhirnya si Neng jujur di hadapan Al Quran. Singkat saja isi dari pengakuan itu ternyata sudah selama 3 bulan saya dibohongi dan di khianati teman dan kekasihku dimana mereka melakukan komunikasi dibelakang tanpa saya curigai karena BBM dan isi SMS nya selalu dihapus bahkan pangilan keluar masuknya.
Dengan perasaan tak menerima saya tanyakan kembali ke Si Maung apa maksud dari semuanya dan Si Maung pun menjabawnya “ges tong diperpanjang,maneh hanyang manjang atawa mendek awas lamun nepikeun indung urang paleun berarti manjang‼! ges nepi dieu heula silaturahmi urang”  dengan balasan ini saya merasa tertantang ingin rasanya segera kudatangi Si Maung karena saya merasa ditantangi dan terbukti dengan fakta-fakta yang ada dia yang salah dan menghancurkan tali silaturahmi yang terbangun semasih Bapaknya Si Maung masih hidup yang sudah ku anggap sebagai orang tuaku sendiri dan merupakan guru dalam hal-hal tertentu mengenai ilmu kehidupan,tetapi saya baca kembali isi SMS itu dimana saya temukan kata-kata  “awas lamun nepikeun indung urang apleun berarti manjang‼!” ini memang kata-kata ancaman tapi saya coba untuk sabar dan tetap sadar menahan emosi bahwa memang benar kalau saja ibunya tau tentang peristiwa ini mungin ibunya akan marah dan malu pada saya, yang memang selama ini telah dekat dengan keluarganya ditambah saya tidak mau menambah masalah bagi ibunya yang mana masih down karena ditinggalkan almarhum suaminya.
Semakin bingung saja , emosi naik turun tanpa menemukan penawarnya yang hanya dapat dipendam. selang beberapa hari saya coba cerita pada teman saya sebut saja Si Bos , setelah mendengar cerita saya Si Bos ikut terpancing amarahnya. satu pertanyaan muncul dalam benakku bagaimana Si Muang tahun kondisi Si Neng apa sedang bersamaku atau sedang sendiri maka timbulah kecurigaan pada Si Erot yang selama ini sering curhat pada Si Neng begitu pula Si Neng ditambah keadaan 2 bulan itu Si Erot sering dateng kerumah Si Maung yang di ajak Si Hayam karena keterkaitan organisasi. Si Bospun punya pemikiran yang sama lalu coba ku tanyakan pada Si Erot dan Si Hayam ternyata tak ada Satupun jawban yang dicurigai alias menyangkal dan Si Erot hanya menjelaskan sebuah kejadian awal Si Neng berkomunikasi dengan Si Maung dan diapun menjelaskan walaupun tahu saya tak mau ikut campur urusan kalian karena sayateman kalian bertiga (seolah-olah ingin netral). Tanpa sadar saya ucapkan “lamun anjeun-anjeun bohong bakal aya masalah nu nimpa hubungan anjeun leuwih ti masalah abdi da karma mah pasti datang teu kudu didado-dago pasti aya babalesna”. karena saya yakin tidak semata-mata netral pasti ada alasan lain.
Setelah kejadian itu hubungan perasudaran dan silaturahmi kami berantakan sampai saat ini, bahkan saya menyaksikan sendiri ternyata hubungan antara si Erot dan Si Hayam akhirnya hancur berantakan dimana Si Hayam selingkuh kesana sini. dan kabar Si Maung katanya mau menikah dengan Mantan teman seorganisasinya.
Sejujurnya perasaan terpukul masih terasa sampai saat ini yang takan kulupakan sampai kapanpun yang akan ku kenang disetiap malam jumat karena saya merasa belum ada penjelasan dan penyelesaiannya.
4 tahun mengenal Si Hayam  sebagai teman Seorganisasi dan 1 tahun lebih mengenal Si Maung yang sempat saya anggap sebagai SAUDARA. tapi akhirnya perjalanan membangun silaturahmi yang baik akhirnya harus terputus ditengah jalan, yang teramat saya sesali adalah mengapa si Maung harus menyatakan cinta pada calon istri saya yang sudah dia ketahui saat ngobrol dirumah dengan ibunya. rasa malu yang saya rasakan adalah saya tidak dapat menjaga dengan seutuhnya rasa cinta antara saya dan Si Neng meski hubungan kami telah berjalan selama 6 tahun. Itulah sepengal cerita hari jumat di pertengahan mei yang mengajarkan bahwa kawan kapan saja dapat menjadi lawan………………. dan pagar makan tanaman.
sebagai penutup dari cerita teman saya semoga kejadian ini tidak terjadi pada anda dan ingatlah jika kita menebar benih kebaikan pasti akan mendapakan buah kebaikan begitu juga sebaliknya.



                                                              -XaXMXrXAXkX-