Sabtu, 13 Oktober 2012

PERBEDAAN ANTARA CLUB DAN GENG MOTOR

Perekmbangan club motor kian hari kian pesat tidak hanya dipusat kota juga sampai kedaerah-daerah diseluruh penjuru nusantara, club motor tersebut ada yang dibawah bendera pabrikan dan ada yang campuran, seiring pesatnya perkembangan club motor juga berkembang pesat geng motor yang terkadang sebagai masyarakat awam sulit membedakan yang mana club/community motor dan yang mana gengster.
Perbedaan mencolok dari geng motor dan club motor adalah :
a. Geng Motor
    Perbedaan mencolok dari geng motor dan club motor adalah :
  1. Kebanyakan anggota geng motor tidak memakai perangkat safety seperti helm, sepatu dan jaket.
  2. Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau udah dari pabriknya seperti samurai, badik hingga bom Molotov.
  3. Biasanya hanya nongol malam hari dan tidak menggunakan lampu penerang serta berisik.
  4. Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti sunatan masal atau donor darah, mereka lebih suka membuat acara tawuran, mencuri, dan merampok.
  5. Anggota nya lebih banyak ke pada kaum lelaki yang sangar, tukang mabok, penjudi dan hobi berkelahi, sekalipun tidak menutup kemungkinan ada kaum hawa yang ikut dan cewek yang ikut geng motor biasanya cuma dijadikan budak nafsu cowok masal.
  6. Motor yang mereka gunakan biasanya tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan seperti gak ada spion, sein, hingga lampu utama. Yang penting buat mereka adalah kencang dan mampu melibas orang yang lewat.
  7. Visi dan misi mereka jelas, hanya membuat kekacauan dan ingin menjadi geng terseram diantara geng motor lainnya hingga sering terjadi tawuran diatas motor bahkan sampai saling tusuk dan membunuh.
  8. Tidak terdaftar di kepolisian atau masyarakat setempat.
  9. Kalau nongkrong, lebih suka ditempat yang jauh dari kata terang. Lebih memilih tempat sepi, gelap dan bau busuk.
  10. Kalau pelantikan anak baru biasanya bermain fisik, disuruh berantem dan minum minuman keras ampe jackpot (muntah-muntah).
b. Club motor
  1. Perlengkapan safety dalam berkendara benar-benar komplit.
  2. Motor dan pengendaranya sama-sama lengkap bahkan biasanya ditambah box dibelakang motor buat menaruh helm dan peralatan motor.
  3. Biasanya setiap club motor hanya terdiri dari satu merk dan satu tipe motor saja namun ada juga yang campur-campur.
  4. Nongkrong atau kopdar ditempat yang ramai agar bisa dilihat masyarakat sekaligus ajang silahturahmi kepada club motor lain yang kebetulan melintas.
  5. Pelantikan anggota baru biasanya tanpa kekerasan, hanya untuk having fun dan memberi pengetahuan seluk beluk berlalu lintas yang benar.
  6. Mempunyai visi dan misi yang jelas dan jauh dari ruang lingkup yang anarkis.
  7. Melakukan kegiatan touring ke daerah-daerahuntuk bersilaturahmi.
  8. AD/ART mereka jelas dan tercatat dalam kepolisian atau wadah dari perkumpulan club motor seperti IMI dan yang lainnya.
  9. Saling tolong menolong terhadap anggota club motor lain ketika dijalan mendapatkan trouble.
  10. Setiap club motor memiliki tujuan dalam berkendara dan peraturan-peraturan yang tidak membebankan anggotanya.
  11. melakukan kegiatan-kegiatan yang positif yang besifat sosial seperti baksos, penghijauan, sunatan masal, donor darah dan banyak lagi.
 Jadi jelas perbedaan antara club motor dan geng motor, adapun dalam perkembanganya menurut informasi bahwa geng motor sekarang sudah dibubarkan menjadi organisasi yang legal di kepolisian dan masuk kedalam IMI tetapi fakta dilapangan masih banyak kasus-kasus yang merisaukan masyarakat terutama didaerah.

SAFETY RIDING

Safety Riding yang dikutip dari salah satu sumber mengandung pengertian adalah suatu usaha yang dilakukan dalam meminimalisir tingkat bahaya dan memaksimalkan keamanan dalam berkendara, demi menciptakan suatu kondisi, yang mana kita berada pada titik tidak membahayakan pengendara lain dan menyadari kemungkinan bahaya yang dapat terjadi di sekitar kita serta pemahaman akan pencegahan dan penanggulangannya.

Implementasi dari pengertian di atas yaitu bahwa disaat kita mengendarai kendaraan, maka haruslah tercipta suatu landasan pemikiran yang mementingkan dan sangat mengutamakan keselamatan, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Untuk itu, berangkat dari dasar pemikiran keselamatan tersebut, maka para pengendara haruslah menyadari arti dari pentingnya keselamatan, hal ini bisa di contohkan dengan meningkatnya angka kecelakaan di jalan raya dan berbagai kejadian kecelakaan yang terjadi disebabkan dari berrbagai macam kasus. Walaupun terasa sangat sulit untuk menumbuhkannya, namun pemikiran yang mengutamakan keselamatan tersebut haruslah merupakan kesadaran dari diri sendiri yang terbentuk dan dibangun dari dalam hati dan bertekad untuk melaksanakan segala aktivitas yang mendasar pada Safety Riding. Bila dasar pemikiran Safety Riding (Safety Minded) telah masing-masing dimiliki, maka dengan mudah setiap hal yang berkaitan dengan Safety Riding dapat kita terapkan dimulai dari diri sendiri dan memulainya dari hal-hal yang kecil, karena kesadaran betapa pentingnya suatu kesalamatan diri.
Usaha-usaha itu harus dilakukan secara terus menerus sehingga dapat menjadi Safety Bikers yang mampu :
  1. Menigkatkan kecakapan pengendara dalam mengendarai, agar paham dan mengerti bila berhadapan dengan keadaan darurat yang terjadi di sepanjang perjalanan.
  2. Mencegah kecelakaan kendaraan bermotor melalui pengembangan gaya mengendarai yang baik dan sistematik.
  3. Mengembangkan cara tepat tanggap akan bahaya dan manajemen resiko.
  4. Mencegah bahaya dan resiko yang mungkin terjadi pada situasi jalan dan lalu lintas melalui kewaspadaan pengendara.
Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.